Aku dan nilai perjuangan dasar

Tulisan ini pada awalnya adalah catatan kecil saya saat bergulat dengan pemikiran Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) di Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Gorontalo pada periode waktu 2006-2010. Catatan kecil itu kemudian saya tuliskan sebagai catatan pengantar saat saya berencana menulis buku tentang: "Menyoal Epistemologi Nilai-Nilai Dasar Perjuangan". Walau dengan ide sederhana, naskah buku itu berhasil saya rampungkan dalam waktu 2 bulan, dan wal hasil tidak jadi terbit karena persoalan budget yang kurang. Ditambah lagi saya akhirnya menjadi kurang percaya diri untuk menerbitkannya

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 24 Agustus 2015

Sekelumit Ingatan Tentang Abu Hasan

Orasi Politik Abu Hasan Sesaat setelah Pendaftaran Calon Bupati Buton Utara
Periode 2015-2020 di KPUD Buton Utara, Buranga



Malam itu tanggal 8 September 2013, aku mengunjungi kediaman Abu Hasan di Kota Kendari. Tanggal pertemuan ini dan apa yang aku bicarakan dengannya saat itu tercatat dengan rapi pada buku catatan harianku. Masih ku ingat dengan baik bagaimana Abu Hasan menyambut saya dengan baik dan senyum hangat di kediamannya yang sederhana, walaupun saya hanya seorang mahasiswa yang tak pernah ia kenal. Isi percakapan itu berkaitan erat dengan rencana penulisan tesisku pada Program Pascasarjana Jurusan Antropologi Unhas yang saat itu belum terumuskan dengan baik. Sesuatu yang tak terduga, perjumpaan itu menjadi inspirasi yang bernilai bagi kesuksesan studiku. Karena itu, percakapanku dengannya malam itu saya cantumkan dalam pembahsan tesis saya yang berjudul: Menyikap Tabir Kuasa di Tanah Buton, Orang Kulisusu, Identitas dan Kekuasaan. Nah! bagaimana bisa aku berpikir bahwa Abu Hasan bisa memberi saya informasi tentang rencana tesisku?

Sabtu, 22 Agustus 2015

Memahami Arti Persatuan Melalui Komik Naruto

Beberapa waktu yang lalu muncul spekulasi untuk menyamakan antara karakter ketujuh Presiden Indonesia dengan ketujuh Hokage (pemimpin Desa Konoha) dalam komik Naruto. Contoh tulisan demikian dapat dilihat pada situs ini: http://www.brilio.net/news/kemiripan-pemimpin-hokage-dalam-film-naruto-dengan-presiden-di-indones-hokage-naruto-dan-presiden-ri.html. Dalam tulisan itu, Presiden pertama RI, Ir. Soekarno diserupakan dengan Hokage pertama, Hasirama Senju keduanya adalah sosok kuat dan merupakan founding father. Presiden kedua RI, diserupakan dengan Hokage kedua, Tobirama Senju. Presiden ketiga RI B.J. Habibie diserupakan dengan Hokage ketiga, Hiruzen Sarutobi. Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) diserupakan dengan Hokage keempat, Minato Namikaze. Presiden kelima RI, Megawati Sukarno Putri (Presiden perempuan pertama keturunan langsung dari Soekarno peresiden pertama sekaligu pendiri RI) diserupakan dengan Tsunade yang juga merupakan keturunan langsung dari Hasirama Senju Hokage pertama sekaligus pendiri desa Konoha. Presiden keenam RI, SBY diserupakan dengan Hokage keenam, Hatake Kakasi yang sama-sama bersahaja dan berasal dari kalangan militer. Dan Presiden ketujuh RI, Jokowidodo alias Jokowi diserupakan dengan Hokage ketujuh, Naruto Uzumaki yang sama-sama karakternya diremehkan dan sedianggap mustahil menjadi pemimpin. Walau menurut saya beberapa kesamaan ini cenderung dipaksakan (seperti: Gus Dur dan Minato, Sarutobi dan B.J. Habibie). Tapi entah disengaja atau tidak, antara Hokage dan Presiden Indonesia benar-benar terdapat kesamaan. Berikut ini saya ingin kembali bercerita tentang komik Naruto dan kemudian mengaitkannya dengan tafsir persatuan Bangsa Indonesia. Penasaran!! simak cerita berikut:

Rabu, 19 Agustus 2015

Merayakan Kemerdekaan: Menjadi Indonesia dalam Bayang-Bayang Budaya Populer





Setiap 17 Agustus masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke larut dalam perayaan hari kemerdekaannya. Bendera merah-putih dan lagu-lagu kebangsaan Indonesia memenuhi ruang-ruang di seluruh pelosok negeri ini. Upacara pengibaran bendera yang dilaksanakan di setiap satuan pemerintahan: kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan di Istana Negara telah menjadi tontonan. Bahkan ada komunitas (komunitas penyelam) yang setiap tahunnya melaksanakan upacara penaikan bendera di dasar laut. Di samping itu, berbagai jenis perlombaan budaya populer (dance, game, fashion dan tarik suara) yang diselenggarakan secara masif ikut mewarnai perayaan hari kemerdekaan. Sangat sulit untuk melihat dan menentukan motif dari meningkatnya gejala ini: apakah karena nasionalisme yang semakin bertumbuh, kesadaran historis, ataukah hanya sekadar merayakan rutinitas tahunan. Tapi tanpa disadari, berbagai perayaan ini telah berubah menjadi tontonan meriah yang menyita perhatian jutaan mata publik.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com